Selasa, 03 Januari 2012

KISAH NABI IBROHIM AS.

بمسم الله الرحمن الرحيم

Nabi Ibrohim adalah putra dari seorang bapak yang bernama Azar, yang mana Nabi Iabrohim dilahirkan disebuah kerajaan yang disebut babylonia pada masa pemerintahan seorang raja yang bernama Namrud. Raja Namrud ketika itu menjalankan kepemerintahannya dengan tangan besi dan kekuasaan yang mutlak . semua kehendaknya harus terlaksana dan segala perintahnya tidak boleh dilanggar dan ditawar. Kekuasaan yang besar dan kemewahan yang berlebih lebihan menjadikan ia tidak puas dengan kedudukannya sebagai raja. Ia merasa dirinya patut disembah oleh rakyatnya.

Ditengah – tengah masyarakat yang sedemikian buruknya dalam keimanan, lahirlah dan dibesarkanlah Nabi Ibrohim as. Dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahad dan pedagang patung . Nabi Ibrohim as. Sebagai calon rosul ketika itu akan membawa pelita kebenaran kepada kaumnya yang jahiliyah. Nabi Ibrohim as. Telah diilhami akal sehat dan pemikiran yang tajam serta kesabaran bahwa apa yang diperbuat oleh kaumnya adalah termasuk ayah beliau sendiri adalah perbuatan yang sesat. Maka tugas Nabi Ibrohim adalah memberantas memerangi perbuatan yang di ingkari itu agar mereka kembali kepada jalan yang benar.
Dimasa Nabi Ibrohim manusia terbagi menjadi beberapa bagian cerita kejadian yang terdapat al-qur’an . kejadian yang pertama adalah Nabi Ibrohim menggoyahkan keyakinan orang – orang penyembah patung yang terbuat dari kayu dan batu, sedangkan kejadian yang kedua berupa Nabi Ibrohim berpura – pura mengaku mempunyai sesembahan benda – benda langit, dan yang terakhir adalah Nabi Ibrohim berdebat dengan Raja Namrud lantaran ia dijadikan sesembahan. Ketiga kejadian ini selain sudah popular ditelinga muslimin, juga berfokus pada masa – masa berdakwah dan Allah SWT. tunjukkan kecerdasan Nabi pilihan-Nya dengan menyertakan bekal mukjizat pula. Sebetulnya masih ada lagi yang diungkapkan didalam al-qur’an, diantaranya kejadian yang berfokus pada kesabaran dan kuatnya istiqomah dalam menjalani ketaatan printah yaitu Nabi Ibrohim as. Yang mana Belum juga dikaruniai anak keturun, namun pada akhirnya dikaruniailah seorang anak dan ada seruan untuk menyembelih anak tersebut. Yang pertama kita akan pelajari adalah bagaimana dakwah Nabi Ibrohim as. Terlebih dahulu, baru kita akan membahas cerita kehidupan Nabi Ibrohim as. Setelah itu.


KEJADIAN
1.Berdakwah Kepada Ayah Kandungnya
Aazar, ayah Nabi Ibrahim sama sebagaimana kaumnya yang lain, bertuhan dan menyembah berhala, ia adalah pedagang dari patung-patung yang dibuat dan dipahatnya sendiri dan dariya orang membeli patung-patung yang dijadikan persembahan. Nabi Ibrahim merasa bahwa kewajiban pertama yang harus ia lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain ialah menyadarkan ayah kandungnya dulu orang yang terdekat kepadanya bahwa kepercayaan dan persembahannya kepada berhala-berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan bodoh. Ia merasakan bahawa kebaktian kepada ayahnya mewajibkannya memberi penerangan kepadanya agar melepaskan kepercayaan yang sesat itu dan mengikutinya beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Dengan sikap yang sopan dan adab yang patut ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tuanya dan dengan kata-kata yang halus ia datang kepada ayahnya menyampaikan bahwa ia diutuskan oleh Allah sebagai nabi dan rasul dan bahwa ia telah diilhamkan dengan pengetahuan dan ilmu yang tidak dimiliki oleh ayahnya. Ia bertanya kepada ayahnya dengan lemah lembut gerangan apakah yang mendorongnya untuk menyembah berhala seperti lain-lain kaumnya padahal ia mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun tidak dapat mendatangkan keuntungan bagi penyembahnya atau mencegah kerugian atau musibah. Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu adalah semata-mata ajaran setan yang memang menjadi musuh kepada manusia sejak Adam diturunkan ke bumi lagi. Ia berseru kepada ayahnya agar merenungkan dan memikirkan nasihat dan ajakannya berpaling dari berhala-berhala dan kembali menyembah kepada Allah yang menciptakan manusia dan semua makhluk yang dihidupkan memberi mereka rezeki dan kenikmatan hidup serta menguasakan bumi dengan segala isinya kepada manusia.
Azar menjadi merah mukanya dan melotot matanya mendengar kata-kata seruan puteranya Nabi Ibrahim yyang ditanggapinya sebagai dosa dan hal yang kurang patut bahwa puteranya telah berani mengecam dan menghina kepercayaan ayahnya bahkan mengajakkannya untuk meninggalkan kepercayaan itu dan menganut kepercayaan dan agama yang ia bawa. Ia tidak menyembunyikan murka dan marahnya tetapi dinyatakannya dalam kata-kata yang kasar dan dalam maki namun seakan-akan tidak ada hubungan diantara mereka. Ia berkata kepada Nabi Ibrahim dengan nada gusar:
"Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrohim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan ku rajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama."
Nabi Ibrohim mendapatkan tempat khusus dihadapan Allah SWT. Yang mana Nabi Ibrohim as. Termasuk salah satu Nabi Ulul Azmi diantara lima Nabi yang terpilih. Kelima Nabi itu adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrohim, Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam.

KEJADIAN
2. Nabi Ibrohim as. Menghancurkan patung- patung berhala.
Adalah sudah tradisi dan kebiasaan penduduk kerajaan Babylonia bahwa setiap tahun mereka keluar beramai – ramai pada suatu harinya mereka menganggap sebagai kramat. Berhari – hari mereka tinggal di luar kota disuatu padang terbuka, berkemah dengan membawa perbekalan makanan dan minuman yang cukup. Mereka bersuka ria dan bersenang – senang sambil meninggalkan kota – kota mereka kosong dan sunyi. Mereka berseru dan mengajak semua penduduk agar keluar meninggalkan rumah dan turut beramai – ramai menghormati hari – hari suci itu. Nabi Ibrohim yang mana juga diajak ikut serta, berlagak sakit dan diizinkanlah Nabi Ibrohim as. Untuk tinggal dirumah. Mereka tidak keberatan jikalau Nabi Ibrohim as. Untuk tidak ikut lantaran mereka merasakan kehawatiran bahwa penyakit Nabi Ibrohim as. Menular menggangu acara mereka bilamana Nabi Ibrohim Ikut serta.
Ketika kota telah kosong dan sepi ditinggalkan pergi, Nabi Ibrohim as. Mempunyai kesempatan besar untuk menghancurkan sesembahan merekan. Dengan membawa kapak ditangannya, ia menuju ketempat peribadatan kaumnya yang sudah ditinggalkan tanpa adanya penjaga dan juru kunci didalamnya. Begitu memasuki tempat peribadatan mereka, terdapat deretan – deretan patung yang terlihat pada serambi , maka dihancurkanlah patung – patung sesembahan itu oleh Nabi Ibrohim as. Dengan kapak yang ia bawa. Nabi Ibrahim as. Tidak menghancurkan semua patung, justru malah menyisakan satu patung sesembahan yang terbesar dari pada patung – patung sesembahan lainnya. Patung sesembahan yang paling besar itu dibiarkan oleh Nabi Ibrohim as. Lantas dikalungkan lapak itu di leher patung sesembahan yang sengaja tidak dihanjurkan oleh Nabi Ibrohim as.
Terperajad dan terkejudlah para penduduk tatkala mereka pulang dari berpesta di luar kota dan melihat keadaan patung – patung , tuhan – tuhan mereka hancur berantakan dan menjadi potongan – potongan yang terserat – serat berceceran disana dan disini. Bertanyalah salah seorang dari kalangan mereka dengan nada yang begitu keheranan :” gerangan siapakah yang telah berani merusak tuhan – tuhan ini ? “. Berkatalah salah seorang diantara mereka “ ada kemungkinan bahwa orang yang selalu mengolok – olok dan mengejek persembahan kami yang bernama Ibrohim, ialah yang melakukan perbuatan beranai ini “. Seseorang yang lain menambahkan keterangan dengan berkata : “ bahkan dialah yang pasti berbuat karena ia adalah satu – satunya orang yang tinggal di kota sewaktu kami semua berada diluar kota merayakan hari – hari suci dan kramat itu”.
Selidik demi selidik, akhir - akhirnya terdapat kepastian yang tidak diragukan lagi bahwa Nabi Ibrahim as. Pelakunya yang merusak dan memusnahkan patung – patung itu. Rakyat kota molai membicarakan kejadian yang dianggap suatu kejadian atau penghinaan yang tidak dapat diampuni terhadap kepercayaan dan persembahan mereka. Suara marah, jengkel dan kutukan yang terdengar keras dari segala penjuru yang menuntut agar pelaku diminta untuk bertanggung jawab dalam suatu pengadialan yang terbuka dimana seluruh rakyat penduduk kota dapat turut serta menyaksikannya. Memang begitulah yang diharapkan Nabi Ibrohim as. Agar pengadilannya dilakukan secara terbuka dimana semua warga masyarakat dapa turut menyaksikannya. Karena dengan cara demikian beliau dapat secara terselubung berdakwah menyerang kepercayaan mereka yang bathil dan sesat itu serta menerangkan kebenaran agama dan kepercayaan yang beliau bawa.
Hari pengadilan ditentukan dan dating rakyat dari segala pelosok berduyun – duyun mengunjungi padang terbuka yang disediakan untuk siding pengadilan itu. Ketika Nabi Ibrohim as. Dating mengahadap Raja Namrud yang akan mengadilinya, ia disambut disambut oleh para hadirin dengan teriakan, kutukan dan cercaan menandakan sangat gurasnya penyembah berhala kepada beliau yang telah berani menghancurkan sesembahan mereka. Maka bertanyalah Raja Namrud kepada Nabi Ibrohim as. : “ apakah engkau yang melakukan penghancuran dan merusak tuhan – tuhan kami ? “ dengan tenang dan sikap yang dingin, Nabi Ibrohim as. Menjawab : “ patung besar yang berkalung kapak pada lehernya itulah yang melakukannya, coba tanyakan kepada patung – patung itu siapakah yang melakukannya “. Raja Namrud terdiam sejenak, kemudian ia berkata : “ engkaulah tentu sudah tahu bahwa tidak dapat bercakap dan berkata, mengapa engkau meminta kami untuk bertanya keadannya ? “.
Setelah itu maka tibalah masa yang dimana telah dinantikan oleh Nabi Ibrohim as. Lantas sebagai jawaban atas pertanyaan itu, beliau berpidato membentangkan kebathilan sesembahan mereka yang mereka bela mati – matian itu. Berkata Nabi Ibrohim as. Kepada Raja Namrud itu : “ jika demikian juga halnya, mengapa kamu sembah patung – patung itu, yang tidak dapat berkata, melihat dan tidak dapat membawa manfaat atau menolong dari madhorot bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri dari kehancuran dan kebinasaan ?“. Alangah bodohnya Raja Namrud dengan kepercayaan dan persembahannya itu. Raja Namrud tidak dapat menggunakan akal sehatnya untuk berfikir secara semestinya, perbuatannya itu keliru, yang mana hanya difahami oleh syaithon. Anehnya, kenapa kok ia tidak menyembah Alloh saja , yang mana Dia adalah Dzat yang telah menciptakan dirinya dan lingkungan disekelilingan hidupnya. Penguasa dari segala galanya, alangkah hinanya perbuatan Raja Namrud atas persembahan terhadap patung – patung itu.
Setelah Nabi Ibrohim selesai menguraikan pidatonya itu,Raja Namrud mencetuskan keputuskan bahwa Nabi Ibrohim as. Dibakar hidup – hidup sebagai ganjaran atas perbuatannya yang telah menghina dan menghancurkan tuhan – tuhan mereka, maka berserulah para hakim kepada rakyat yang hadir menyaksikan pengadialan : “ bakarlah ia dan belalah tuhan – tuhanmu, jika kamu benar – benar setia kepadanya “.

Lantas Nabi Ibrohim as. Dibakar hidup – hidup.
Keputusan mahkamah telah dijatuhkan. Nabi Ibrohim as. Harus dihukum dengan dibakar hidup – hidup didalam api yang besar. Persiapan upacara yang akan disaksikan oleh seluruh rakyat. Tanah lapang untuk pembakaran sesediakan dan diadakan pengumpulan kayu akar dengan banyaknya , dimana setiap penduduk secara bergotong – royong harus mengambil bagian membawa kayu bakar sebanyak yang ia dapatkan sebagai tanda bukti kepada tuhan – tuhan persembahan mereka yang telah dihancurkan oleh Nabi Ibrohim as.
Berduyun – duyunlah para penduduk dari segala penjuru kota dengan membawa kayu bakar sebagai sumbangan, diantaranya terdapat para wanita yang hamil dan orang sakit sama membawa sumbangan kayu bakarnya dengan harapan memperoleh barokah dari sesembahan mereka berupa kesembuhan penyakit mereka atau melindungi yang hamil dikala ia bersalin. Setelah terkumpul kayu bakar dilapangan yang disediakan untuk upacara pembakaran dan tertumpk serta tersusun laksana sebuah bukit. Semakin lama semakin mengumpul orang – orang yang datang untuk menyaksiakan pelaksanaan hukuman atas diri Nabi Ibrohim as. Kayu lalu dibakar dan terbentuklah gunung berapai yang dahsyat, maka jadilah api itu menjulang tinggi dang menjilat – jilat. Kemudian dalam keadaan terbelenggu, Nabi Ibrohim as. Dilemparkan kedalam tumpukan kayu yang menyala – nyala itu dengan iringan kalam Alloh “ hai api, menjadilah engkau dingin dan ( bersifat ) keselamatan bagi Ibrohim “.
Sejak keputusan hukuman dijatuhkan sampai saat ia dilemparkan didalam bukit api yang menyala – nyala itu, Nabi Ibrohim as. Tetap menunjukkan sikapnya yang tenang dan tawakkal. Itu terjadi karena iman dan keyakinannya bahwa Alloh SWT. Tidak akan rela melepaskan hamba utusannya menjadi makanan api dan korban kegurasan orang – orang kafir musuh Alloh SWT. Memeng demikianlah apa yang terjadi, tatkala Nabi Ibrohim as. berada didalam perut bukit apa yang dahsyat itu, ia merasa dingin sesuai dengan seuan Alloh SWT. Hanya tali temali dan rantai yang menginkat tangan dan kakinya yang terbakar hangus, sedangkan tubuh dan pakaian yang terlekat pada tubuhnya tetap utuh, tidak sedikitpun tersentuh oleh api. Hal itu merupakan suatu mukjizat yang diberikan oleh Alloh SWT. Kepada hamba pilihannya agar dapat melanjudkan penyampaian risalah yang ditugaskan kepadanya untuk hamba – hamba Alloh SWT. Yant tersesat itu.
Orang ramai tercengan dengan kejadian ini dan mulai mempersoalkan kekpercayaan kepada Raja Namrud. Begitulah mukjizat yang diberikan oleh Alloh SWT. Sebagai bukti nyata atas kebenaaran dakwahnya dan hal itu menimbulakan kegoncangan dalam kepercayaan sebagian penduduk terhadap persembahan patung – patung mereka dan membuka mata hati banyak dari kalangan mereka untuk memikirkan kembali ajaran dan dakwah Nabi Ibrohim as. Bahkan tidak sedikit yang ingin menyatakan imannya kepada kebenaran yang dibawa oleh Nabi Ibrohim as. Namun disertai rasa kawatir takut akan mendapatkan kesukaran dalam kehidupan akibat kemarahan dan balas dendam para pemukan ketika mengetahui bahwa telah banyak yang beralih memihak kepada Nabi Ibrohim as.










KEJADIAN
3. Nabi Ibrahim as. Berpura – pura mencari tuhannya.
Dengan kecerdasan Nabi Ibrohim as. Ia mendakwahi mereka dengan cara mengajak berikir yang benar, Nabi Ibrohim memerankan sebagaimana seorang hamba yang mencari penciptanya yang patut disembah . Sehingga ketika itu Nabi Ibrohim as. Melihat bintang – bingtang dilangit dan menyatakan bahwa bintang – bintang adalah dzat yang selalu tak hilang mengurusinya. Berkata Nabi Ibrohim : "Inilah Tuhanku". Ketika waktu siang itu datang menggeser waktu malam, pergilah bintang-bintang itu dari tatapan mata Nabi Ibrohim dan kaumnya, maka Nabi Ibrohim menunjukkan kekecewaannya kepada kaumnya supaya mereka tau jika ternyata bintang adalah bukan sesembahan yang benar. “aku tidak suka sesuatu yang terbenam” kata Nabi Ibrohim. Dengan usaha Nabi Ibrohim inilah sedikit demi sedikit aqidah mereka yang berkeyakinan salah bisa dibelokkan . Tak cukup berhenti hanya disitu, lantas Nabi Ibrohim melihat rembulan yang muncul dengan indahnya diwaktu malam. Ungkapan pertama pun keluar dari mulut Nabi Ibrohim “inilah pemeliharaku”, padahal rembulan itu juga akan hilang dari pandangannya ketika waktu siang datang. Maka hilanglah rembulan itu diwaktu siang, lantas Nabi Ibrohim berkata “andai kata pemeliharaku tidak menunjukiku, maka sudah pasti aku tergolong dari kaum yang dholim” . ungkapan ini adalah rasa kekecewaan beliau ketika rembulan yang ia yakini adalah pemeliharanya,dan ternyata bukanlah demikian. Kekecewaan itu dijadikan pedang oleh Nabi Ibrohim as. untuk menebas keyakinan kaumnya yang salah dan tersesat. Dua serangan telah diluncurkan oleh Nabi Ibrohim as. Terbidik kepada keyakinan mereka yang keliru bin sesat. Maka yang ketiga kalinya Nabi Ibrohim as. Melihat matahari baru terbit yang begitu besar dibanding benda – benda lainnya secara pandangan mata, lantas berkata “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, beliau juga mengutarakan kekecewaan yang mendalam sambil menyeru dengan berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.”. Subhanalloh, begitu cerdasnya Nabi Ibrohim dalam berda'wah supaya mereka mau kepada jalan yang benar.




KEJADIAN
4. Nabi Ibrohim bersilat lidah dengan Raja Namrud.
Pada cerita kejadian yang no 2, telah diketahui Raja Namrud dan penduduknya terheran-heren tubuh Nab Iabrohim. Sebelum mereka menjatuhkan hukuman itu kepada Nabi Ibrohim, mereka sempat tercengan dan menyakini bahwa berhala-berhala mereka tak bias apa-apa ketika Raja Namrud bertanya tentang siapa yang menghancurkan berhala-berhala sesembahan mereka.
Raja Namrud mencetuskan untuk disembah oleh rakyat penduduk kekuasaannya. Lantas dengan sengaja Allah pertemukan dengan Nabi Ibrohim untuk berdebat tentang siapa pemelihara yang sesungguhnya. Allah SWT sengaja tidak menyebut nama raja itu kerana dianggap tidak penting, sebagaimana Al-Quran juga tidak menyebut dialog panjang yang terjadi antara Nabi Ibrahim dan dia.
Alloh menyatakan : " Apakah kamu (nabi Muhammad) tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim "
Lagi-lagi Alloh tampakkan kecerdasan dakwah dalam berhujjah melawan kegelapan-kegelapan dengan membawa cahaya petunjuk. Subhanalloh .

Masih banyak lagi kejadian-kejadian tentang Nabiyulloh Ibrohim as. Mungkin penyajian kisah Nabi Ibrohim sengaja ditampilkan empat kejadian populer yang tak asing ditelilnga kita.



Para istri Ibrahim
Ketika Sarah ditawan Fir’aun untuk dijadikan selir, Allah memberikan pertolongan kepada Sarah sehingga Fir’aun merasa takut, dan gagal menjadikan Sarah sebagai selirnya. Karena gagal menjadikan Sarah sebagai selir, Fir’aun hendak menjadikan Sarah sebagai budak Hajar. Namun, pada akhirnya Hajar pun dihadiahkan kepada Ibrahim setelah sebelumnya Sarah diserahkan kepadanya. Menurut kitab Qishashul Anbiya karya Ibnu Katsir, Hajar adalah seorang putri bangsa Qibthi (Mesir).

Hadits-hadits seputar Nabi Ibrohim

* Ayah nabi ibrohim adalah azar
وعن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : " يلقى إبراهيم أباه آزر يوم القيامة وعلى وجه آزر قترة وغبرة فيقول له إبراهيم : ألم أقل لك : لا تعصني ؟ فيقول له أبوه : فاليوم لا أعصيك . فيقول إبراهيم : يا رب إنك وعدتني ألا تخزني يوم يبعثون فأي خزي أخزى من أبي الأبعد فيقول الله تعالى : إني حرمت الجنة على الكافرين ثم يقال لإبراهيم : ما تحت رجليك ؟ فينظر فإذا هو بذيخ متلطخ فيؤخذ بقوائمه فيلقى في النار " . رواه البخاري
* Nabi ibrohim ajari kita khitan

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اخْتَتَنَ إِبْرَاهِيمُ بَعْدَ ثَمَانِينَ سَنَةً وَاخْتَتَنَ بِالْقَدُومِ
مُخَفَّفَةً قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ وَقَالَ بِالْقَدُّومِ وَهُوَ مَوْضِعٌ مُشَدَّدٌ ". اخرجه البخاري في صحيحه
.
* Islam adalah agama nabi ibrohim

عن عمرو بن عبد الله بن صفوان عن خال له يقال له يزيد بن شيبان قال : كنا في موقف لنا بعرفة يباعده عمرو من موقف الإمام جدا فأتانا ابن مربع الأنصاري فقال : إني رسول رسول الله صلى الله عليه وسلم إليكم يقول لكم : " قفوا على مشاعركم فإنكم على إرث من إرث أبيكم إبراهيم عليه السلام " . رواه الترمذي وأبو داود والنسائي وابن ماجه

* Nabi ibrohim dan wazag (kalajengking)

حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى أَوْ ابْنُ سَلَامٍ عَنْهُ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أُمِّ شَرِيكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَقَالَ كَانَ يَنْفُخُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَام
* Nabi ibrohim nitip salam buat kita

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي زِيَادٍ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلَامَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ الْمَاءِ وَأَنَّهَا قِيعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ مَسْعُودٍ

Sebutkan pelajaran apa saja yang dapat diambil dari kisah Nabi Ibrohim as. :

Tidak ada komentar: