بسم الله الرحمن الرحيم
} وَاللَّهُ فَضَّلَ
بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُوا بِرَادِّي
رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَاءٌ أَفَبِنِعْمَةِ
اللَّهِ يَجْحَدُونَ {
Terjemah :
“ Dan Allah
melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tapi
orang-orang yang dilebihkan ( rizkinya itu )tidak mau memberikan rezeki mereka
kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama ( merasakan ) rezeki
itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah ? “
Poin Ayat :
1. Ayat ini
menerangkan kepada kita tentang Tauhid, ketauhidan Allah yang Maha Satu.
2. Ayat ini
menjelaskan kepada kita pula bahwa Allahlah penentu rizqi buat hambanya.
3. Ayat ini
sebagai bukti bahwa adanya orang-orang yang menginkari atas nikmat yang telah
diberikan dan pencelaan terhadap pelakunya.
4. Ayat ini
sebagai pembantah / pembatal keyakinan orang-orang Musyrik
Keterangan Ayat :
Allah
membantah persangkaan orang – orang musyrik yang meyakini bahwa ada sesembahan
selain Allah meskipun mereka meyakini Allah itu ada dan sebagai pencipta. Maka
pada ayat ini Allah berkalam dengan penalaran mereka, sehingga ada pikiran
sadar bahwa pendirian mereka soal adanya sekutu bagi Allah adalah kesalahan
yang fatal.
Letak Penalaran:
فَمَا
الَّذِينَ فُضِّلُوا بِرَادِّي رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ
فَهُمْ فِيهِ سَوَاءٌ
“ tetapi orang-orang yang dilebihkan ( rezekinya itu ) tidak mau
memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka punya, agar mereka sama
( merasakan ) rezeki itu “
1.
Apa pendapat kalian wahai orang-orang musyrik,
bila harta kalian dibagi dua,
satu bagian kalian ambil dan bagian lain untuk budak kalian, sehingga sama
memiliki harta ?
2.
Jika kalian tidak setuju, kenapa kelian tidak
setuju ?
3.
Merasa lebih memiliki harta itu kah ?
Jika benar demikian, tentu Alloh lebih tidak setuju terhadap perbuatan kalian yang menjadikan sekutu bagi-Nya.
Padahal Allah yang memiliki semua harta, dan membagikannya dan melebihkannya
kepada kalian dari yang lain. Sedangkan apa yang kalian sembah tidak sama
sekali bisa memberikan rizqi.
Dan Allah awali isi ayat ini dengan Klaim-Nya :
وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ
عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ
“ Dan Allah
melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki “
Dan Allah akhiri isi ayat ini dengan teguran yang lembut :
أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ
يَجْحَدُونَ
“ Maka mengapa mereka menginkari nikmat
Allah ? “
Sungguh Allah
Maha Benar :
mereka
mengingkari pengingkaran dalam hal nikmat :
1.
Ingkar Nikmat Akal : mereka tidak mau memakai akal
mereka yang mana Allah berikan akal supaya dipakai berfikir sehingga
memahaminya, oleh sebab itu mereka tidak bisa berfikir tentang ketauhidan
Allah.
2.
Ingkar Nikmat Penciptaan : mereka mengingkari
nikmat Allah pada proses penciptaan mereka, dan penetapan rizqi mereka lantas
mereka tidak mau beribadah hanya kepada Allah, dan memilih menyembah selain
Allah berupa berhala-berhala yang tidak hebat dan tidak mempunyai kemampuan
memberi keuntungan atau penyakit.
Pelajaran – pelajaran :
·
Nasip Kaya, Pas-pasan dan Miskin sudah ditetapkan
oleh Allah, Karena Allah adalah Dzat Penentu Nasib Hambanya.
·
Tujuan Allah mengadakan Kaya, Pas-pasan dan Miskin
sebagai ujian bagi hamba-hambanya. Apakah Hamba itu dengan menempati ketetapan
Allah mau beriman kepada-Nya dan bersabar karena-Nya ?
·
“ Yaa..Allah, jangan Kau jadikan Dunia ini lebih
besar perkaranya buat kami “
{ Selesai Tafsir Ayat ke-71 dari Surta
An-Nahl }
10 November 2014
24 Tahun
Abu Siroj An-Naza
2480 Gresik
*Dhuhur-Ashar*